Karawang – Para pelaku usaha percetakan di Kabupaten Karawang menyampaikan keluhannya atas kondisi usaha yang kian terpuruk di tengah geliat industri yang justru semakin berkembang. Salah satunya datang dari percetakan “PUJA GRAFIKA” yang berlokasi di ruko Pasar Rawasari, Jalan Arif Rahman Hakim (Niaga), Karawang.
Nendro, yang akrab disapa Endo, mewakili suara pelaku usaha percetakan menyampaikan langsung uneg-unegnya kepada pemerintah daerah, khususnya kepada Bupati Karawang H. Aep Saepulloh dan Ketua DPRD Karawang H. Endang Sodikin.
“UMKM, pelaku usaha, pelaku bisnis barang dan jasa khususnya di bidang percetakan saat ini sedang tidak baik-baik saja, Pak. Teman-teman kami banyak yang harus mengurangi hari operasional menjadi hanya lima hari dalam seminggu karena minimnya pekerjaan. Bahkan ada yang sampai merumahkan karyawan, bahkan yang lebih miris, menutup usahanya,” ungkap Endo, Kamis (7/8).
Ia menyoroti kondisi yang ironis: Karawang yang selama ini dikenal sebagai kota industri terbesar di Indonesia, justru tidak memberikan dampak positif secara langsung kepada pelaku usaha lokal, khususnya percetakan.
“Kalau bicara kompetensi, kami siap memberikan kualitas terbaik untuk perusahaan. Kualitas cetakan kami sama dengan luar daerah, mulai dari kartu nama, nota, spanduk, hingga papan nama. Kuantitas juga kami bisa penuhi, dan soal harga, kami lebih efisien karena tidak membutuhkan biaya distribusi besar. Tapi kenyataannya, kesempatan itu tidak hadir kepada kami,” jelasnya.
Endo mengungkapkan bahwa banyak perusahaan di Karawang justru lebih memilih melakukan pencetakan di luar daerah. Padahal, lokasi industri, kantor operasional, dan bahkan target pasarnya berada di Karawang.
“Perusahaannya di Karawang, industrinya di Karawang, operasinya juga di Karawang, tapi cetaknya malah di luar Karawang. Ini membuat kami sebagai pelaku usaha lokal merasa sangat miris,” keluhnya.
Karena itu, Endo mewakili pelaku usaha percetakan di Karawang memohon agar Pemerintah Daerah melalui Bupati dan DPRD Karawang dapat menjadi jembatan komunikasi antara pelaku usaha lokal dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Karawang.
“Kami harap ada mediasi, ada jembatan dari Pemda agar perusahaan tahu bahwa kami ada. Percetakan di Karawang ini lengkap, kompeten, dan siap bersaing. Kalau semua bisa bersinergi, perusahaan, pemerintah, dan pelaku usaha lokal, maka dampaknya akan positif untuk perekonomian Karawang secara keseluruhan,” tutupnya penuh harap.
Permintaan ini menjadi catatan penting bagi Pemda Karawang dalam upaya pemberdayaan UMKM lokal, agar keberadaan industri besar di daerah juga dapat memberikan dampak nyata bagi pelaku usaha mikro dan menengah.
Penulis: Alim